Slide 1

JANGAN BERPUTUS ASA JIKA MENGHADAPI KESULITAN, KARENA SETIAP TETES AIR HUJAN YANG JERNIH BERASAL DARI PADA AWAN YANG GELAP.

Slide 2

HIDUP YANG BERKUALITAS ADALAH BELAJAR UNTUK MANDIRI TANPA MENGELUH ATAS APA YANG DIBERIKAN.

Slide 3

SETIAP TITIK DARI IMPIANN HARUS DIPERJUANGKAN. KARENA KETIKA ITU TERCAPAI, BUKAN HANYA ANDA YANG AKAN BAHAGIA, TAPI JOGA ORANG DISEKELILING ANDA YANG DICINTAI.

Slide 4

KEKURANGAN BUKANLAH KELEMAHAN DALAM SEBUAH PERJUANGAN. TAPI TANDA UNTUK FOKUS MEMPERTAJAM KELEBIHAN YANG ANDA MILIKI.

Slide 5

MENJADI SEORANG PEJUANG SANGAT MUDAH, ANDA TINGGAL MENETAPKAN SEBUAH IMPIAN, KEMUDIAN BERUSAHA MENCAPAINYA.

Kamis, 30 Juli 2015

Pengertian dan Konsep-Konsep Pendapatan Nasional (6)

3.  Metode Pendapatan/Penerimaan

Menurut metode pendapatan, pendapatan nasional adalah hasil penjumlahan seluruh penerimaan yang diterima para pemilik faktor produksi di dalam suatu negara selama periode tertentu (biasanya satu tahun). Pendapatan nasional menurut metode penerimaan merupakan penjumlahan dari sewa, upah, bunga modal, dan laba yang diterima masyarakat pemilik faktor produksi selama satu tahun yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

Y = r + w + i + p

Dengan demikian, komponen-komponen pembentuk pendapatan nasional menurut metode pendapatan/penerimaan terdiri atas empat komponen, yaitu:

1.Sewa (rent) yang diterima pemilik faktor produksi alam.

2.Upah (wages) atau Gaji (Salary) yang diterima pemilik faktor produksi tenaga kerja

3.Bunga modal (interest) yang diterima pemilik faktor produksi modal.
4.Laba (profit) yang diterima pemilik faktor produksi kewirausahaan (entrepreneurship)

Pengertian dan Konsep-Konsep Pendapatan Nasional (5)

Metode Perhitungan Pendapatan Nasional
Dalam menghitung pendapatan nasional, diperlukan metode atau cara. Metode tersebut disesuaikan dengan objek yang akan dihitung. Metode perhitungan pendapatan nasional dibagi menjadi tiga metode, yaitu sebagai berikut:
Metode Produksi
Menurut metode produksi (production approach), produk nasional atau Produk Domestik Bruto diperoleh dengan menjumlahkan nilai pasar dari seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai sektor di dalam perekonomian dalam periode tertentu. Dengan demikian, PNB atau GDP menurut metode ini, jumlah dari harga setiap masing-masing barang dan jasa dikalikan dengan jumlah atau kuantitas barang dan jasa yang dihasilkan.
Pendapatan nasional menurut metode produksi dapat dirumuskan sebagai berikut:
Y =
Keterangan:
Y = Produk Nasional atau Produk Domestik Bruto (PNB atau GDP)
P = Harga Barang dari unit ke-I hingga unit ke-n
Q = Jumlah barang dari jenis ke-I hingga jenis ke-n
PNB atau GDP diperoleh dengan menjumlahkan nilai tambah (value added) yang dihasilkan oleh berbagai sector perekonomian. Hal ini dilakukan untuk menghindari penilaian yang terlalu tinggi atas output yang diproduksi dengan perhitungan ganda (double accounting), baik barang jadi dan jasa jadi maupun barang setengah jadi dan jasa yang masih harus diolah. Untuk itu hanya nilai tambah pada setiap tahap proses produksi tersebut yang dimasukkan dalam perhitungan pendapatan nasional. Dalam hal ini, GDP atau PNB merupakan penjumlahan dari nilai tambah sektor pertanian ditambah nilai tambah di sektor manufaktur dan seterusnya. Jika dirumuskan akan menjadi sebagai berikut :
Y =
Keterangan:
VA = Nilai tambah (Value Added) sektor-sektor perekonomian (mulai dari sektor ke-i sampai sektor ke-n)
Pendapatan nasional menurut metode produksi dapat dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh hasil produksi masyarakat dari seluruh lapangan usaha di dalam satu tahun diukur dengan nilai uang.
Komponen-komponen pembentuk pendapatan nasional menurut metode produksi terdiri atas sebelas sektor, yaitu:
1.Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan
2.Pertambangan dan penggalian
3.Industri dan pengolahan
4.Listrik, gas, dan air minum
5.Bangunan
6.Perdagangan, hotel, restoran
7.Pengangkutan dan telekomunikasi
8.Bank dan Lembaga keuangan lainnya
9.Pemerintahan dan Pertahanan
10.Jasa-jasa lainnya