Kegiatan ekonomi dalam masyarakat modern sangatlah kompleks. Kegiatan tersebut meliputi jenis kegiatan, konsumsi, dan perdagangan.
a.
Barang
apa yang akan diproduksi dan berapa banyaknya.
Barang
dan jasa yang dihasilkan dalam suatu perekonomian sangat beragam jenisnya,
seperti barang yang sangat sederhana (beras), barang yang sangat kompleks
(pesawat, mobil, motor). Setiap tahunnya suatu perekonomian harus menentukan
jenis-jenis barang yang diperlukan oleh masyarakat dan jumlah produki dari
barang dan jasa tersebut.
Masyarakat
harus menentukan keinginan mana yang harus dipenuhi dan keinginan mana yang
harus ditunda untuk memenuhinya. Pilihan-pilihan tersebut akan menentukan
penggunaan faktor-faktor produksi.
b.
Bagaimana
caranya barang tersebut diproduksi.
Untuk
memproduksi barang ada berbagai macam cara, dan yang paling umum dengan cara
tradisional yaitu bercocok tanam atau berternak (pertanian), pengolahan
(industri manufaktur) atau langsung mengambil dari alam yang telah tersedia
seperti ikan atau hasil hutan. Semakin banyak kebutuhan masyarakat, produsen di
tuntut untuk bisa menyediakan dalam jumlah yang cukup, sehingga produksi
menjadi lebih efisien, seperti menangkap ikan di laut dengan menggunakan kapal
penangkap ikan yang canggih.
c.
Untuk
siapa barang tersebut diproduksi.
Barang
yang telah diproduksi oleh produsen tentu saja untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat sesuai dengan kemampuan masing-masing individu.
Sistem-sistem
Perekonomian
Ada 3 sistem perekonomian dalam
ilmu ekonomi diantaranya :
a.
Sistem
pasar bebas atau liberal/kapitalis. (Adam Smith)
Negara bebas/kapitalis. Tidak ada campur tangan pemerintah. Masyarakat
bebas menjalankan kegiatan ekonomi dan bisnis.
b.
Sistem
komando atau sistem ekonomi perencanaan/sistem sosialis. (Karl Marx) ide dasar
diambil dari kritikan terhadap sistem ekonomi kapitalis seputar awal
keberhasilan sampai pada kegagalan sistem kapitalis tersebut melalui teori
nilai lebih. Adanya campur tangan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat. Akan terjadi ketimpangan apabila masyarakat menjalankan kegiatan
ekonomi dan bisnis, penindasan ekonomi oleh masyarakat kaya terhadap masyarakat
miskin.
c.
Sistem
campuran (Hybrid Mixture)
Pemerintah
memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk berusaha dalam memenuhi
kebutuhannya, namun di sisi lain pemerintah turut serta dalam perekonomian,
tujuannya untuk menghindari penguasaan secara penuh dari segolongan masyarakat
terhadap sumber daya ekonomi yang tertuang dalam bentuk:
1.
Membuat peraturan atau
undang-undang yang bertujuan untuk mengatur dan mengawasi kegiatan ekonomi
masyarakat.
2.
Mendirikan
perusahaan-perusahaan negara yang kegiatannya hampir sama dengan kegiatan usaha
swasta umumnya hanya orientasi lebih ditujukan kepada keutamaan kepentingan
masyarakat banyak.
3.
Dalam bentuk
kebijakan-kebijakan fiskal dan kebijakan-kebijakan moneter.
Prinsip-prinsip
Dasar
Menurut Profesor Gregory Mankiw
ahli ekonomi dari Harvard University mengidentifikasikan ada 10 prinsip ekonomi
yang dikelompokkan dalam 3 bagian yaitu:
1.
Empat
prinsip yang melandasi keputusan tingkat individu, yaitu
:
a.
Setiap
individu harus selalu melakukan trade off. Menjelaskan
tentang penukaran (perdagangan) yang dikenal 3 istilah :
1)
Trade
on : melakukan konsumsi/produksi tanpa
menghilangkan kesempatan bahkan harus menambah konsumsi/produksi barang lainnya. Contoh : konsumen mengkonsumsi 2
macam barang yakni A dan B, bila konsumsi hendak menambah konsumsi barang A,
maka harus menambah konsumsi barang B juga (cara yg tidak efektif).
2)
Trade
in : melakukan konsumsi/produksi dengan
cara melepaskan barter/berdagang barang lainnya. Contoh : Bila konsumen menginginkan konsumsi barang A maka harus
melepas B, begitu sebaliknya (jelas menghilangkan daya kombinasi konsumsi).
3)
Trade
off : melakukan konsumsi/produksi yang
didasarkan pada pengurangan berarti konsumsi/produksi satu barang untuk
menambah konsumsi/produksi barang lainnya dengan daya beli/biaya yang sama.
Contoh : Apabila konsumen hendak menambah konsumsi barang A maka harus
mengurangi konsumsi barang B dan sebaliknya (bertindak secara rasional karena
melakukan konsumsi dibatasi pada besarnya anggaran yang dimiliki).
b.
Biaya
adalah apa yang dikorbankan untuk mendapatkan sesuatu.
Dalam
ilmu ekonomi (bisnis) diidentifikasi sebagai pengeluaran/pengorbanan yang harus
dilakukan sejelas mungkin karena menyangkut apa yang harus diterima atau tidak
dikemudian hari sehubungan dengan pengeluaran atau pengorbanan tersebut. Contoh
: Seorang pengusaha memutuskan kuliah untuk mendapatkan gelar sarjana. waktu
yang dihabiskan selama mengikuti kuliah harus dikonversikan pada seberapa besar
manfaat keuntungan bisnis yang bisa diperoleh apabila ia melakukan aktivitas
bisnisnya (pengorbanan biaya kesempatan). Berbeda dengan seorang pengusaha yang
hendak mengikuti kuliah hanya untuk menaikan gengsi/status sosial, itu bukan
dikatakan pengorbanan melainkan kesenangan.
c.
Orang
rasional berpikir secara bertahap.
Bersikap
rasional baik dalam hal konsumsi maupun produksi yang didasarkan pada cara
berpikirnya merupakan salah satu pengajaran penting dalam ilmu ekonomi. Contoh
: Seorang produsen yang ingin meningkatkan keuntungan 200% dari semula harus
menyadari bahwa hal itu hanya bisa dicapai bila daya produksi dan kemampuan
(keuangan) ditingkatkan pula.
d.
Pelaku
ekonomi bereaksi terhadap insentif.
Patokan
pelaku ekonomi dalam memenuhi kebutuhannya adalah membandingkan antara besarnya
biaya yang dikeluarkan dan manfaat yang didapatkan. Reaksi terhadap kenaikan
harga suatu barang akan menyebabkan konsumen mengurangi konsumsi barang
tersebut, di pihak lain produsen akan memperbesar produksinya. Contoh : seorang
pekerja hanya akan bekerja sesuai dengan perintah pemberi pekerjaan bila
pekerjaan itu memberikan manfaat baginya.
2.
Tiga
Prinsip untuk Interaksi
a.
Perdagangan
dapat (harus) menguntungkan semua pihak.
Pihak
baik dalam negeri (intrasulair) maupun luar negeri (extrasulair) dengan pihak
lainnya melakukan perdagangan dalam perekonomian pasti mengharapkan keuntungan
atau bila satu pihak untung maka pihak lainnya tidak dirugikan. Inti dari
berdagang harus sama-sama untung atau yang satu untung yang lainnya tidak
dirugikan (mutualisme).
b.
Pasar
secara umum adalah wahana yang baik untuk mengorganisasikan kegiatan ekonomi.
Pasar
merupakan hal yang menentukan harga komoditi, sehingga fluktuasinya bukan
ditentukan oleh intervensi pemerintah atau karena kebijakan segelintir
organisasi ekonomi akan tetapi ditentukan oleh kekuatan jual/penawaran dan
beli/permintaan (sesuai mekanisme pasar).
c.
Pemerintah
ada kalanya dapat memperbaiki hasil dari mekanisme pasar.
Untuk
mengatasi merosotnya harga maka pemerintah dapat ikut campur dalam menetapkan
kebijakan terhadap penentuan harga minimum atau pemerintah membeli langsung
kelebihan dari hasil panen sehingga jumlah penawaran di pasar relatif stabil.
3.
Tiga
Prinsip Cara Bekerja Perekonomian Makro (Aggregatif)
a.
Standar
hidup suatu negara tergantung kemampuannya memproduksi barang dan jasa.
Kemampuan
memproduksi barang dan jasa tidak hanya karena berlimpahnya sumber daya alam
tapi juga ditentukan oleh sumber daya manusianya. Semakin tingginya pendapatan
dari industri maka hasilnya dapat meningkatkan kualitas SDM untuk menjadi lebih
berkualitas dan memberikan nilai jual yang relatif sangat tinggi.
b.
Harga
secara umum meningkat bila pemerintah mencetak uang terlalu banyak.
Uang
merupakan alat transaksi yang paling berpengaruh dalam perekonomian. Uang yang
digunakan sebagai alat transaksi dewasa ini tidak hanya sebatas pada uang
Chartal & Giral tapi uang bisa dijadikan sebagai transaksi elektronik yang
bersifat debit maupun kredit. Ketersedianya alat transaksi yang cukup banyak
dan beragam menjadikan pelaku ekonomi lebih giat bertransaksi (mengkonsumsi dan
memproduksi).
c.
Masyarakat
menghadapi Trade off jangka pendek antara Inflasi dan Pengangguran.
Hasil
temuan Phillips berdasarkan data dari tahun ke tahun, inflasi dan pengangguran
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang relatif signifikan antara inflasi
terhadap pengangguran atau sebaliknya. Bila tingkat inflasi berada pada tingkat
di atas kemampuan produksi untuk mengimbanginya maka tingkat pengangguran akan
semakin menurun (semakin banyak lowongan pekerjaan).
Peranan Ekonom (Ahli
Ekonomi) Dalam Pembangunan Ekonomi
Ahli ekonomi adalah orang-orang
yang mengerti dengan benar tentang ilmu ekonomi, baik dari segi teori, aplikasi
maupun deskripsinya. Secara khusus ekonom lahir dari mempelajari ilmu ekonomi,
namun secara umum banyak pengamat ekonomi yang berpengalaman dan menguasai data
serta dapat memberikan sumbangan pemikiran serta analisanya tentang kondisi
ekonomi suatu negara.
Di Indonesia Ekonom murni ternama
dan diberi gelar begawan ekonomi adalah Prof.
DR. Soemitro Djojohadikusumo. Pengamat eknomi yang analisanya tajam dan
kritis yakni Drs. Kwik Kwian Gie dan
Christianto Wibisono. Ketiga
pemikiran-pemikiran para Ekonom tersebut memiliki peran penting terhadap
penentu kebijakan dan pengambil keputusan maupun sebagai penasehat ekonomi terhadap
pemerintahan Indonesia.
Seorang ahli ekonomi dalam bekerja
terkadang tidak bersifat konkrtit (meskipun dalam beberapa hal tidak semuanya
abstrak) sebagaimana layaknya seorang insinyur teknik, dokter atau pertanian. Oleh
karena itu, ekonom adalah orang yang harus bekerja secara team baik langsung
maupun tidak langsung.
Teori
Permintaan
Para ekonom membagi dua kelompok
permintaan konsumen sehubungan dengan perilaku konsumsinya yaitu :
a.
Kelompok permintaan
fungsional, yaitu kelompok yang meminta barang karena fungsinya ( barang
memiliki daya guna).
b.
Kelompok permintaan non
fungsional (permintaan ini sering disebut permintaan tak rasional) yaitu
permintaan yang bersifat tak direncanakan (impulsif), spekulatif, dan
permintaan yang mempengaruhi efek daya guna barang (normatif) dipengaruhi oleh
mode, gengsi, dan pamer.
Permintaan
belum merupakan syarat yang cukup untuk mewujudkan transaksi dalam pasar.
Permintaan yang wujud hanya dapat dipenuhi apabila para penjual dapat
menyediakan barang-barang yang diperlukan tersebut. Teori permintaan
menerangkan sifat permintaan para pembeli terhadap suatu barang. Terdapat beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi permintaan dari seorang individu atau masyarakat terhadap suatu
barang diantaranya :
a.
Harga barang yang
dimaksud.
b.
Tingkat
pendapatan/pendapatan rata-rata.
c.
Jumlah penduduk/jumlah
populasi.
d.
Selera atau gengsi.
e.
Ramalan/estimasi di
masa yang akan datang.
f.
Harga barang
lain/substitusi.
g.
Distribusi.
Hukum Permintaan
Dalam
hukum permintaan dijelaskan sifat hubungan antara permintaan suatu barang
dengan tingkat harga. Hukum permintaan pada hakikatnya merupakan suatu
hipotesis yang menyatakan makin rendah harga suatu barang, maka makin banyak
permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga suatu
barang maka makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut.
Daftar Permintaan
Pada
dasarnya, daftar permintaan ialah suatu tabel yang memberi gambaran dalam
angka-angka tentang hubungan antara harga dengan jumlah barang yang diminta
masyarakat.
Kurva Permintaan
Kurva
permintaan didefinisikan sebagai suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan
antara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta
para pembeli.
Permintaan Perseorangan dan Permintaan Pasar
Permintaan
terhadap suatu barang dapat dilihat dari dua sudut, yaitu permintaan yang
dilakukan seseorang dan permintaan yang dilakukan oleh semua orang dalam pasar.
Oleh karena itu, dalam analisis perlu dibedakan antara kurva permintaan
perseorangan dan kurva permintaan pasar. Untuk memperoleh kurva permintaan
pasar, kurva permintaan berbagai individu dalam pasar harus dijumlahkan.
Efek Faktor Bukan Harga Terhadap Permintaan
Hukum
permintaan terutama memperhatikan sifat hubungan antara harga sesuatu barang
dengan jumlah barang yang diminta. Sedangkan dalam kenyataannya, banyaknya
permintaan terhadap sesuatu barang juga ditentukan oleh banyak faktor lain.
Beberapa Faktor Lain
Beberapa
faktor lain yg cukup penting peranannya dalam mempengaruhi permintaan terhadap
suatu barang adalah distribusi pendapatan, cita rasa, jumlah penduduk dan
ekspektasi mengenai keadaan masa depan.
Distribusi pendapatan mempengaruhi
corak permintaan terhadap berbagai jenis barang. Contoh : Barang-barang yang
digunakan orang-orang kaya akan berkurang permintaannya, tetapi sebaliknya
barang-barang yang digunakan orang-orang yang pendapatan rendah mengalami
kenaikan pendapatan akan bertambahnya permintaan. permintaan mobil mewah akan
berkurang tetapi permintaan rumah tangga murah akan bertambah.
Cita Rasa Masyarakat mempunyai
pengaruh yang cukup besar terhadap keinginan masyarakat untuk membeli
barang-barang.
Jumlah Penduduk. Bertambahnya
jumlah penduduk tidak dengan sendirinya menyebabkan pertambahan permintaan. Biasanya pertambahan
penduduk diikuti oleh perkembangan dalam kesempatan kerja.
Ekspektasi Tentang Masa Depan.
Ramalan para konsumen bahwa harga-harga akan menjadi bertambah tinggi pada masa
depan akan mendorong mereka untuk membeli lebih banyak masa kini, untuk
menghemat pengeluaran pada masa yang akan datang.
0 komentar:
Posting Komentar