Rabu, 30 September 2015

Masalah-Masalah Ekonomi dan Sistem Perekonomian

Kegiatan ekonomi dalam masyarakat modern sangatlah kompleks. Kegiatan tersebut meliputi jenis kegiatan, konsumsi, dan perdagangan.
a.      Barang apa yang akan diproduksi dan berapa banyaknya.
Barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu perekonomian sangat beragam jenisnya, seperti barang yang sangat sederhana (beras), barang yang sangat kompleks (pesawat, mobil, motor). Setiap tahunnya suatu perekonomian harus menentukan jenis-jenis barang yang diperlukan oleh masyarakat dan jumlah produki dari barang dan jasa tersebut.
Masyarakat harus menentukan keinginan mana yang harus dipenuhi dan keinginan mana yang harus ditunda untuk memenuhinya. Pilihan-pilihan tersebut akan menentukan penggunaan faktor-faktor produksi.
b.      Bagaimana caranya barang tersebut diproduksi.
Untuk memproduksi barang ada berbagai macam cara, dan yang paling umum dengan cara tradisional yaitu bercocok tanam atau berternak (pertanian), pengolahan (industri manufaktur) atau langsung mengambil dari alam yang telah tersedia seperti ikan atau hasil hutan. Semakin banyak kebutuhan masyarakat, produsen di tuntut untuk bisa menyediakan dalam jumlah yang cukup, sehingga produksi menjadi lebih efisien, seperti menangkap ikan di laut dengan menggunakan kapal penangkap ikan yang canggih.
c.       Untuk siapa barang tersebut diproduksi.
Barang yang telah diproduksi oleh produsen tentu saja untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai dengan kemampuan masing-masing individu.
Sistem-sistem Perekonomian
Ada 3 sistem perekonomian dalam ilmu ekonomi diantaranya :
a.       Sistem pasar bebas atau liberal/kapitalis. (Adam Smith)  Negara bebas/kapitalis. Tidak ada campur tangan pemerintah. Masyarakat bebas menjalankan kegiatan ekonomi dan bisnis.
b.      Sistem komando atau sistem ekonomi perencanaan/sistem sosialis. (Karl Marx) ide dasar diambil dari kritikan terhadap sistem ekonomi kapitalis seputar awal keberhasilan sampai pada kegagalan sistem kapitalis tersebut melalui teori nilai lebih. Adanya campur tangan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Akan terjadi ketimpangan apabila masyarakat menjalankan kegiatan ekonomi dan bisnis, penindasan ekonomi oleh masyarakat kaya terhadap masyarakat miskin.
c.       Sistem campuran (Hybrid Mixture)
Pemerintah memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk berusaha dalam memenuhi kebutuhannya, namun di sisi lain pemerintah turut serta dalam perekonomian, tujuannya untuk menghindari penguasaan secara penuh dari segolongan masyarakat terhadap sumber daya ekonomi yang tertuang dalam bentuk:
1.      Membuat peraturan atau undang-undang yang bertujuan untuk mengatur dan mengawasi kegiatan ekonomi masyarakat.
2.      Mendirikan perusahaan-perusahaan negara yang kegiatannya hampir sama dengan kegiatan usaha swasta umumnya hanya orientasi lebih ditujukan kepada keutamaan kepentingan masyarakat banyak.
3.      Dalam bentuk kebijakan-kebijakan fiskal dan kebijakan-kebijakan moneter.
Prinsip-prinsip Dasar
Menurut Profesor Gregory Mankiw ahli ekonomi dari Harvard University mengidentifikasikan ada 10 prinsip ekonomi yang dikelompokkan dalam 3 bagian yaitu:
1.      Empat prinsip yang melandasi keputusan tingkat individu, yaitu :
a.      Setiap individu harus selalu melakukan trade off. Menjelaskan tentang penukaran (perdagangan) yang dikenal 3 istilah :
1)      Trade on : melakukan konsumsi/produksi tanpa menghilangkan kesempatan bahkan harus menambah konsumsi/produksi barang lainnya. Contoh : konsumen mengkonsumsi 2 macam barang yakni A dan B, bila konsumsi hendak menambah konsumsi barang A, maka harus menambah konsumsi barang B juga (cara yg tidak efektif).  
2)      Trade in : melakukan konsumsi/produksi dengan cara melepaskan barter/berdagang barang lainnya. Contoh : Bila konsumen menginginkan konsumsi barang A maka harus melepas B, begitu sebaliknya (jelas menghilangkan daya kombinasi konsumsi).
3)      Trade off : melakukan konsumsi/produksi yang didasarkan pada pengurangan berarti konsumsi/produksi satu barang untuk menambah konsumsi/produksi barang lainnya dengan daya beli/biaya yang sama. Contoh : Apabila konsumen hendak menambah konsumsi barang A maka harus mengurangi konsumsi barang B dan sebaliknya (bertindak secara rasional karena melakukan konsumsi dibatasi pada besarnya anggaran yang dimiliki).
b.      Biaya adalah apa yang dikorbankan untuk mendapatkan sesuatu.
Dalam ilmu ekonomi (bisnis) diidentifikasi sebagai pengeluaran/pengorbanan yang harus dilakukan sejelas mungkin karena menyangkut apa yang harus diterima atau tidak dikemudian hari sehubungan dengan pengeluaran atau pengorbanan tersebut. Contoh : Seorang pengusaha memutuskan kuliah untuk mendapatkan gelar sarjana. waktu yang dihabiskan selama mengikuti kuliah harus dikonversikan pada seberapa besar manfaat keuntungan bisnis yang bisa diperoleh apabila ia melakukan aktivitas bisnisnya (pengorbanan biaya kesempatan). Berbeda dengan seorang pengusaha yang hendak mengikuti kuliah hanya untuk menaikan gengsi/status sosial, itu bukan dikatakan pengorbanan melainkan kesenangan.
c.       Orang rasional berpikir secara bertahap.
Bersikap rasional baik dalam hal konsumsi maupun produksi yang didasarkan pada cara berpikirnya merupakan salah satu pengajaran penting dalam ilmu ekonomi. Contoh : Seorang produsen yang ingin meningkatkan keuntungan 200% dari semula harus menyadari bahwa hal itu hanya bisa dicapai bila daya produksi dan kemampuan (keuangan) ditingkatkan pula.
d.      Pelaku ekonomi bereaksi terhadap insentif.
Patokan pelaku ekonomi dalam memenuhi kebutuhannya adalah membandingkan antara besarnya biaya yang dikeluarkan dan manfaat yang didapatkan. Reaksi terhadap kenaikan harga suatu barang akan menyebabkan konsumen mengurangi konsumsi barang tersebut, di pihak lain produsen akan memperbesar produksinya. Contoh : seorang pekerja hanya akan bekerja sesuai dengan perintah pemberi pekerjaan bila pekerjaan itu memberikan manfaat baginya.
2.      Tiga Prinsip untuk Interaksi
a.    Perdagangan dapat (harus) menguntungkan semua pihak.
Pihak baik dalam negeri (intrasulair) maupun luar negeri (extrasulair) dengan pihak lainnya melakukan perdagangan dalam perekonomian pasti mengharapkan keuntungan atau bila satu pihak untung maka pihak lainnya tidak dirugikan. Inti dari berdagang harus sama-sama untung atau yang satu untung yang lainnya tidak dirugikan (mutualisme).
b.   Pasar secara umum adalah wahana yang baik untuk mengorganisasikan kegiatan ekonomi.
Pasar merupakan hal yang menentukan harga komoditi, sehingga fluktuasinya bukan ditentukan oleh intervensi pemerintah atau karena kebijakan segelintir organisasi ekonomi akan tetapi ditentukan oleh kekuatan jual/penawaran dan beli/permintaan (sesuai mekanisme pasar).
c.    Pemerintah ada kalanya dapat memperbaiki hasil dari mekanisme pasar.
Untuk mengatasi merosotnya harga maka pemerintah dapat ikut campur dalam menetapkan kebijakan terhadap penentuan harga minimum atau pemerintah membeli langsung kelebihan dari hasil panen sehingga jumlah penawaran di pasar relatif stabil.
3.    Tiga Prinsip Cara Bekerja Perekonomian Makro (Aggregatif)
a.      Standar hidup suatu negara tergantung kemampuannya memproduksi barang dan jasa.
Kemampuan memproduksi barang dan jasa tidak hanya karena berlimpahnya sumber daya alam tapi juga ditentukan oleh sumber daya manusianya. Semakin tingginya pendapatan dari industri maka hasilnya dapat meningkatkan kualitas SDM untuk menjadi lebih berkualitas dan memberikan nilai jual yang relatif sangat tinggi.
b.      Harga secara umum meningkat bila pemerintah mencetak uang terlalu banyak.
Uang merupakan alat transaksi yang paling berpengaruh dalam perekonomian. Uang yang digunakan sebagai alat transaksi dewasa ini tidak hanya sebatas pada uang Chartal & Giral tapi uang bisa dijadikan sebagai transaksi elektronik yang bersifat debit maupun kredit. Ketersedianya alat transaksi yang cukup banyak dan beragam menjadikan pelaku ekonomi lebih giat bertransaksi (mengkonsumsi dan memproduksi).
c.       Masyarakat menghadapi Trade off jangka pendek antara Inflasi dan Pengangguran.
Hasil temuan Phillips berdasarkan data dari tahun ke tahun, inflasi dan pengangguran menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang relatif signifikan antara inflasi terhadap pengangguran atau sebaliknya. Bila tingkat inflasi berada pada tingkat di atas kemampuan produksi untuk mengimbanginya maka tingkat pengangguran akan semakin menurun (semakin banyak lowongan pekerjaan).
Peranan Ekonom (Ahli Ekonomi) Dalam Pembangunan Ekonomi
Ahli ekonomi adalah orang-orang yang mengerti dengan benar tentang ilmu ekonomi, baik dari segi teori, aplikasi maupun deskripsinya. Secara khusus ekonom lahir dari mempelajari ilmu ekonomi, namun secara umum banyak pengamat ekonomi yang berpengalaman dan menguasai data serta dapat memberikan sumbangan pemikiran serta analisanya tentang kondisi ekonomi suatu negara.
Di Indonesia Ekonom murni ternama dan diberi gelar begawan ekonomi adalah Prof. DR. Soemitro Djojohadikusumo. Pengamat eknomi yang analisanya tajam dan kritis yakni Drs. Kwik Kwian Gie dan Christianto Wibisono. Ketiga pemikiran-pemikiran para Ekonom tersebut memiliki peran penting terhadap penentu kebijakan dan pengambil keputusan maupun sebagai penasehat ekonomi terhadap pemerintahan Indonesia.
Seorang ahli ekonomi dalam bekerja terkadang tidak bersifat konkrtit (meskipun dalam beberapa hal tidak semuanya abstrak) sebagaimana layaknya seorang insinyur teknik, dokter atau pertanian. Oleh karena itu, ekonom adalah orang yang harus bekerja secara team baik langsung maupun tidak langsung.
Teori Permintaan
Para ekonom membagi dua kelompok permintaan konsumen sehubungan dengan perilaku konsumsinya yaitu :
a.       Kelompok permintaan fungsional, yaitu kelompok yang meminta barang karena fungsinya ( barang memiliki daya guna).
b.      Kelompok permintaan non fungsional (permintaan ini sering disebut permintaan tak rasional) yaitu permintaan yang bersifat tak direncanakan (impulsif), spekulatif, dan permintaan yang mempengaruhi efek daya guna barang (normatif) dipengaruhi oleh mode, gengsi, dan pamer.
Permintaan belum merupakan syarat yang cukup untuk mewujudkan transaksi dalam pasar. Permintaan yang wujud hanya dapat dipenuhi apabila para penjual dapat menyediakan barang-barang yang diperlukan tersebut. Teori permintaan menerangkan sifat permintaan para pembeli terhadap suatu barang.  Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi permintaan dari seorang individu atau masyarakat terhadap suatu barang diantaranya :
a.       Harga barang yang dimaksud.
b.      Tingkat pendapatan/pendapatan rata-rata.
c.       Jumlah penduduk/jumlah populasi.
d.      Selera atau gengsi.
e.       Ramalan/estimasi di masa yang akan datang.
f.       Harga barang lain/substitusi.
g.      Distribusi.
Hukum Permintaan
Dalam hukum permintaan dijelaskan sifat hubungan antara permintaan suatu barang dengan tingkat harga. Hukum permintaan pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang menyatakan makin rendah harga suatu barang, maka makin banyak permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga suatu barang maka makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut.
Daftar Permintaan
Pada dasarnya, daftar permintaan ialah suatu tabel yang memberi gambaran dalam angka-angka tentang hubungan antara harga dengan jumlah barang yang diminta masyarakat.
Kurva Permintaan
Kurva permintaan didefinisikan sebagai suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta para pembeli.
Permintaan Perseorangan dan Permintaan Pasar
Permintaan terhadap suatu barang dapat dilihat dari dua sudut, yaitu permintaan yang dilakukan seseorang dan permintaan yang dilakukan oleh semua orang dalam pasar. Oleh karena itu, dalam analisis perlu dibedakan antara kurva permintaan perseorangan dan kurva permintaan pasar. Untuk memperoleh kurva permintaan pasar, kurva permintaan berbagai individu dalam pasar harus dijumlahkan.
Efek Faktor Bukan Harga Terhadap Permintaan
Hukum permintaan terutama memperhatikan sifat hubungan antara harga sesuatu barang dengan jumlah barang yang diminta. Sedangkan dalam kenyataannya, banyaknya permintaan terhadap sesuatu barang juga ditentukan oleh banyak faktor lain.
Beberapa Faktor Lain
Beberapa faktor lain yg cukup penting peranannya dalam mempengaruhi permintaan terhadap suatu barang adalah distribusi pendapatan, cita rasa, jumlah penduduk dan ekspektasi mengenai keadaan masa depan.
Distribusi pendapatan mempengaruhi corak permintaan terhadap berbagai jenis barang. Contoh : Barang-barang yang digunakan orang-orang kaya akan berkurang permintaannya, tetapi sebaliknya barang-barang yang digunakan orang-orang yang pendapatan rendah mengalami kenaikan pendapatan akan bertambahnya permintaan. permintaan mobil mewah akan berkurang tetapi permintaan rumah tangga murah akan bertambah.
Cita Rasa Masyarakat mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap keinginan masyarakat untuk membeli barang-barang.
Jumlah Penduduk. Bertambahnya jumlah penduduk tidak dengan sendirinya menyebabkan  pertambahan permintaan. Biasanya pertambahan penduduk diikuti oleh perkembangan dalam kesempatan kerja.
Ekspektasi Tentang Masa Depan. Ramalan para konsumen bahwa harga-harga akan menjadi bertambah tinggi pada masa depan akan mendorong mereka untuk membeli lebih banyak masa kini, untuk menghemat pengeluaran pada masa yang akan datang.

0 komentar:

Posting Komentar