3.1 Fungsi Kuadrat
Fungsi kuadrat atau fungsi berderajat dua ialah fungsi yang pangkat
tertinggi dari variabelnya adalah pangkat dua. Mengingat pangkat dua
dalam persamaan kuadrat sesungguhnya dapat terletak pada baik variable x
maupun variable y, bahkan pada suku xy(jika ada) maka bentuk yang lebih
umum untuk suatu persamaan kuadrat ialah:
3.1.1 Lingkaran
Bentuk Umum persamaan lingkaran ialah : ax2 + by2 + cx + dy + e = 0
Jika i dan j masing-masing adalah jarak pusat lingkaran terhadap sumbu
vertikal y dan sumbu horizontal x, sedangkan r adalah jari-jari
lingkaran, maka persamaan baku lingkaran menjadi : ( x – i )2 + ( y – j )2 = r2 , dengan
3.1.2.Ellips
Bentuk baku rumus ellips
3.1.3.Hiperbola
, jika sumbu lintang sejajar sumbu x
, jika sumbu lintang sejajar sumbu y
3.1.4.Parabola
Bentuk umum persamaan parabola adalah :
y = ax2 + bx + c, jika sumbu simetri sejajar sumbu vertical
atau
x = ay2 +by +c, jika sumbu simetri sejajar sumbu horisontal
3.2.Penerapan Ekonomi
3.2.1.Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Pasar
Selain berbentuk fungsi linier, permintaan dan penawaran dapat pula
berbentuk fungsi non linier. Fungsi permintaan dan fungsi penawaran yang
kuadratik dapat berupa potongan lingkaran, potongan elips, potongan
hiperbola maupun potongan parabola. Cara menganalisis keseimbangan pasar
untuk permintaan dan penawaran yang non linier sama seperti halnya
dalam kasus yang linier. Keseimbangan pasar ditunjukkan oleh kesamaan Qd = Qs, pada perpotongan kurva permintaan dan kurva penawaran.
Keseimbangan Pasar :
Qd = Qs
Qd = jumlah permintaan
Qs = jumlah penawaran
E = titik keseimbangan
Pe = harga keseimbangan
Qe = jumlah keseimbangan
Analisis pengaruh pajak dan subsidi terhadap keseimbangan pasar juga
sama seperti pada kondisi linier. Pajak atau subsidi menyebabkan harga
jual yang ditawarkan oleh produsen berubah, tercermin oleh berubahnya
persamaan penawaran, sehingga harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan
yang tercipta di pasarpun berubah. Pajak menyebabkan harga keseimbangan
menjadi lebih tinggi dan jumlah keseimbangan menjadi lebih sedikit.
Sebaliknya subsidi menyebabkan harga keseimbangan menjadi lebih rendah
dan jumlah keseimbangan menjadi lebih banyak.
Contoh Soal:
Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukan oleh persamaan Qd = 19 – P2 , sedangkan fungsi penawarannya adalah Qs = –8 + 2P2 . Berapakah harga dan jumlah keseimbangan yang tercipta di pasar ?
Jawab :
Keseimbangan Pasar
Qd = Qs
19 – P2 = –8 + 2P2
P2 = 9
P = 3 ≡ Pe
Q = 19 – P2
= 19 – 32
Q = 10 ≡ Qe
Harga dan jumlah keseimbangan pasar adalah E ( 10,3 )
Jika misalnya terhadap barang yang bersangkutan dikenakan pajak spesifik
sebesar 1 (rupiah) per unit, maka persamaan penawaran sesudah pengenaan
pajak menjadi :
Qs‘ = –8 + 2(P–1)2 = –8 + 2(P2–2P+1) = –6 –4P+ 2P2
Keseimbangan pasar yang baru :
Qd = Qs‘
19 – P2 = –6 – 4P + 2P2
3P2 – 4P – 25 = 0
Dengan rumus abc diperoleh P1= 3,63 dan P2 = –2,30, P2 tidak dipakai karena harga negative adalah irrasional.
Dengan memasukkan P = 3,63 ke dalam persamaan Qd atau Qs‘ diperoleh Q = 5,82.
Jadi, dengan adanya pajak : Pe‘ = 3,63 dan Qe‘ = 5,82
Selanjutnya dapat dihitung beban pajak yang menjadi tanggungan konsumen
dan produsen per unit barang, serta jumlah pajak yang diterima oleh
pemerintah, masing-masing :
tk = Pe‘ – Pe = 3,63 – 3 = 0,63
tp = t – tk = 1 – 0,63 = 0,37
T = Qe‘ x t = 5,82 x 1 = 5,82
3.2.2.Fungsi Biaya
Selain pengertian biaya tetap, biaya variable dan biaya total, dalam
konsep biaya dikenal pula pengertian biaya rata-rata (average cost) dan
biaya marjinal (marginal cost). Biaya rata-rata adalah biaya yang
dikeluarkan untuk menghasilkan tiap unit produk atau keluaran, merupakan
hasil bagi biaya total terhadap jumlah keluaran yang dihasilkan. Adapun
biaya marjinal ialah biaya tambahan yang dikeluarkan untuk menghsilkan
satu unit tambahan produk
Biaya tetap : FC = k
Biaya variable : VC = f(Q) = vQ
Biaya total : C = g (Q) = FC + VC = k + vQ
Biaya tetap rata-rata :
Biaya variable rata-rata :
Biaya rata-rata :
Biaya marjinal :
Bentuk non linier dari fungsi biaya pada umumnya berupa fungsi kuadrat
parabolic dan fungsi kubik. Hubungan antara biaya total dan
bagian-bagiannya secara grafik dapat dilihat sebagai berikut :
- Biaya total merupakan fungsi kuadrat parabolik
Andaikan C = aQ2 – bQ + c maka dan
Maka
- Biaya total merupakan fungsi kubik
Maka
Contoh Soal :
Biaya total yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan ditunjukkan oleh persamaan
C = 2Q2 – 24 Q + 102. Pada tingkat produksi berapa unit biaya
total ini minimum? Hitunglah besarnya biaya total minimum tersebut.
Hitung pula besarnya biaya tetap, biaya variable, biaya rata-rata, biaya
tetap rata-rata dan biaya variable rata-rata pada tingkat produksi
tadi. Seandainya dari kedudukan ini produksi dinaikkan dengan 1 unit,
berapa besarnya biaya marjinal?
Jawab :
Berdasarkan rumus titik ekstrim parabola, C minimum terjadi pada kedudukan
Besarnya C minimum = 2Q2 – 24 Q + 102
= 2(6)2 – 24(6) + 102 = 30
Atau C minimum dapat juga dicari dengan rumus ordinat titik ekstrim parabola, yaitu
Selanjutnya, pada Q = 6
Jika Q = 7, C = 2(7)2 – 24(7) + 102 = 32
Berarti untuk menaikkan produksi dari 6 unit menjadi 7 unit diperlukan biaya tambahan (biaya marjinal) sebesar 2.
Fungsi Penerimaan
Bentuk fungsi penerimaan total (total revenue, R) yang non linear pada
umumnya berupa sebuah persamaan parabola terbuka ke bawah.
Penerimaan total merupakan fungsi dari jumlah barang , juga merupakan
hasilkali jumlah barang dengan harga barang per unit. Seperti halnya
dalam konsep biaya, dalam konsep penerimaanpun dikenal pengertian
rata-rata dan marjinal. Penerimaan rata-rata (average revenue, AR) ialah
penerimaan yang diperoleh per unit barang, merupakan hasilbagi
penerimaan total terhadap jumlah barang. Penerimaan marjinal (marginal
revenue, MR) ialah penerimaan tambahan yang diperoleh dari setiap
tambahan satu unit barang yang dihasilkan atau terjual.
Penerimaan total R = Q x P = f (Q)
Penerimaan rata-rata
AR = R/Q
Penerimaan marjinal
MR =
Contoh :
Fungsi permintaan yang dihadapi oleh seorang produsen monopolis
ditunjukkan oleh P = 900 – 1,5 Q. Bagaimana persamaan penerimaan
totalnya? Berapa besarnya penerimaan total jika terjual barang sebanyak
200 unit, dan berapa harga jual perunit? Hitunglah penerimaan marjinal
dari penjualan sebanyak 200 unit menjadi 250 unit. Tentukan tingkat
penjualan yang menghasilkan penerimaan total maksimum, dan besarnya
penerimaan maksimum tersebut.
Jawab :
P = 900 – 1,5 Q R = Q x P = 900 Q – 1,5 Q2
Jika Q = 200 , R = 900 (200) – 1,5(200)2 = 120.000
P = 900 – 1,5 (200) = 600
Atau
Jika Q = 250 , R = 900 (250) – 1,5(250)2 = 131.250
R = 900 Q – 1,5 Q2
R maksimum pada
Besarnya R maksimum = 900 (300) – 1,5(300)2 = 135.000
3.2.3.Keuntungan, Kerugian dan Pulang Pokok
Analisis Pulang Pokok (break-even) yaitu suatu konsep yang digunakan
untuk menganalisis jumlah minimum produk yang harus dihasilkan atau
terjual agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Keadaan pulang pokok
(profit nol, π = 0 ) terjadi apabila R = C ; perusahaan tidak memperoleh
keuntungan tetapi tidak pula menderita kerugian. Secara grafik hal ini
ditunjukkan oleh perpotongan antara kurva R dan kurva C.
Tingkat produksi Q1 dan Q4 mencerminkan keadaan pulang pokok, sebab penerimaan total sama dengan pengeluaran (biaya) total, R = C. Area disebelah kiri Q1 dan sebelah kanan Q4 mencerminkan keadaan rugi, sebab penerimaan total lebih kecil dari pengeluaran total, R < C. Sedangkan area diantara Q1 dan Q4 mencerminkan keadaan untung, sebab penerimaan total lebih besar dari pengeluaran total, R > C. Tingkat produksi Q3mencerminkan
tingkat produksi yang memberikan penerimaan total maksimum. Besar
kecilnya keuntungan dicerminkan oleh besar kecilnya selisih positif
antara R dan C. Keuntungan maksimum tidak selalu terjadi saat R maksimum
atau C minimum.
Contoh soal :
Penerimaan total yang diperoleh sebuah perusahaan ditunjukkan oleh persamaan R = -0,1Q2 + 20Q, sedangkan biaya total yang dikeluarkan C = 0,25Q3 – 3Q2 + 7Q + 20. Hitunglah profit perusahaan ini jika dihasilkan dan terjual barang sebanyak 10 dan 20 unit ?
Jawab ;
π = R – C = -0,1Q2 + 20Q – 0,25Q3 + 3Q2 – 7Q – 20
π = – 0,25Q3 + 2,9Q2 + 13Q – 20
Q = 10 π = – 0,25(1000) + 2,9(100) + 13(10) – 20
= –250 + 290 +130 – 20 = 150 (keuntungan )
Q = 20 π = – 0,25(8000) + 2,9(400) + 13(20) – 20
= –2000 + 1160 +260 – 20 = – 600 (kerugian )
Contoh Soal :
Penerimaan total yang diperoleh suatu perusahaan ditunjukkan oleh fungsi R = – 0,1Q2 + 300Q, sedangkan biaya total yang dikeluarkannya C = 0,3Q2 – 720Q + 600.000. Hitunglah :
- Tingkat produksi yang menghasilkan penerimaan total maksimum ?
- Tingkat produksi yang menunjukkan biaya total minimum ?
- Manakah yang lebih baik bagi perusahaan, berproduksi menguntungkan berproduksi pada tingkat produksi yang menghasilkan penerimaan total maksimum atau biaya total minimum ?
Jawab :
R = – 0,1Q2 + 300Q
C = 0,3Q2 – 720Q + 600.000
R maksimum terjadi pada
C minimum terjadi pada
π pada R maksimum
Q = 1500 π = – 0,4Q2 + 1020Q – 600.000
= – 0,4(1500)2 + 1020(1500) – 600.000
= 30.000
- π pada C minimum
- Q = 1200 π = – 0,4Q2 + 1020Q – 600.000
= – 0,4(1200)2 + 1020(1200) – 600.000
= 30.000
3.3. Soal-Soal Latihan
- Hitunglah harga dan jumlah keseimbangan pasar dari suatu barang yang permintaan dan penawarannya masing-masing ditunjukkan oleh persamaanQd=40 –P2 dan Qs = -60+3 P2.
- Hitunglah harga dan jumlah keseimbangan pasar dari suatu barang yang permintaan dan penawarannya masing-masing ditunjukkan oleh persamaan Qd=20– P2 dan Qs=-28+ 3 P2.
- Penerimaan total yang diperoleh suatu perusahaan ditunjukkan oleh fungsi R= – 3Q2+ 750Q, sedangkan biaya total yang dikeluarkannya C = 5Q2 – 1000Q + 85.000. Hitunglah :
a. Tingkat produksi yang menghasilkan penerimaan total maksimum ?
b.Tingkat produksi yang menunjukkan biaya total minimum ?
c. Manakah yang lebih menguntungkan berproduksi pada tingkat produksi
yang menghasilkan penerimaan total maksimum atau biaya total minimum ?
0 komentar:
Posting Komentar