Skema:
Dalam perhitungan pendapatan nasional,
dikenal beberapa komponen. Hasil penghitungannya disebut Produk Nasional Bruto
(PNB) atau Gross National Product (GNP). Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross
National Product (GNP) adalah konsep yang mempunyai arti yang bersamaan dengan
GDP, tetapi memperkirakan jenis-jenis pendapatan yang sedikit berbeda.
1.
Produk
Nasional Bruto/PNB (Gross National Product/GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross
National Product) atau PNB meliputi nilai atau jumlah produk berupa barang dan
jasa yang dihasilkan oleh penduduk/masyarakat suatu negara (nasional) selama
satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga
negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi
perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.
Nilai barang dan jasa yang dihitung
dalam pendapatan nasional hanyalah barang dan jasa yang diproduksikan
oleh faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara dari negara yang
pendapatan nasionalnya dihitung. Karena faktor-faktor produksi yang dimiliki
warga negara suatu negara terdapat di negara itu sendiri atau luar negeri,
nilai produksi yang diwujudkan oleh faktor-faktor yang digunakan di luar negeri
juga dihitung di dalam PNB. Sebaliknya, dalam PNB tidak dihitung produksi yang
diwujudkan oleh faktor-faktor produksi milik penduduk atau perusahaan
negara lain yang digunakan di negara tersebut.
Dalam menghitung GNP, para ahli
ekonomi mengukur aktivitas ekonomi dalam 4 hal, yaitu sebagai berikut:
a.
Pengeluaran
konsumen
Yang digolongkan dalam kegiatan
pengeluaran konsumen adalah barang atau jasa yang dibeli oleh konsumen untuk
kegunaan langsung mereka.
b.
Pengeluaran
produsen atau bisnis
Para produsen dalam bisnisnya
melakukan berbagai aktivitas ekonomi dengan menggunakan berbagai peralatan,
mesin-mesin, bangunan-bangunan, dan sebagainya yang digunakan untuk memproduksi
barang.
c.
Pengeluaran
pemerintah
Untuk menggerakkan kegiatan ekonomi,
pemerintah memproduksi dan membeli berbagai jasa dan barang.
d.
Pengeluaran
untuk pembelian barang dan jasa ekspor (ekspor neto)
Ekspor neto merupakan selisih antara
ekspor dan impor. Angka ini bisa positif bisa negatif, tergantung apakah suatu
negara lebih banyak mengekspor daripada mengimpor ataukah sebaliknya.
Komponen-komponen yang termasuk
pendapatan nasional menurut metode pengeluaran adalah sebagai berikut :
1.
Rumah
tangga dengan jenis pengeluaran Konsumsi ( Consumption/ C )
2.
Perusahaan
dengan jenis pengeluaran Investasi ( Investment/ I )
3.
Pemerintah
dengan jenis pengeluaran, Pengeluaran Pemerintah ( Government
Expenditure/ G )
4.
Masyarakat
luar negeri dengan jenis pengeluaran Ekspor – Impor (Export –
Import/ X-M)
Dengan Y sebagai Produk Nasional
Bruto, maka maka didapat rumus sebagai berikut :
GNP = GDP -
Produk Netto terhadap luar negeri
Y = C + I + G + (X – M)
*)
Jika PNB (GNP) tersebut dibagi jumlah penduduk, akan menghasilkan pendapatan
per kapita.
Contoh Soal:
Hardi warga negara Indonesia, bekerja di Indonesia dengan
pendapatan Rp2.000.000,00 Paul warga negara asing tinggal dan bekerja di
Indonesia, pendapatan Rp3.000.000,00 Ali warga negara Indonesia tinggal dan
bekerja di luar negeri dengan pendapatan Rp1.000.000,00.
Jawab:
PDB (GDP) = pendapatan Hardi + pendapatan Paul =
Rp2.000.000,00 + Rp3.000.000,00 = Rp5.000.000,00.
Penghasilan Neto = pendapatan Ali − pendapatan Paul =
Rp1.000.000,00 − Rp3.000.000,00 = -Rp2.000.000,00,
dengan menerapkan rumus di atas dapat kita ketahui PNB
adalah:
PNB (GNP) = PDB + Penghasilan Neto
= Rp5.000.000,00 + (- Rp2.000.000,00)
= Rp3.000.000,00
2.
Produk
Domestik Bruto/PDB (Gross Domestic Product/GDP)
Produk domestik bruto (Gross
Domestic Product) merupakan jumlah nilai produk berupa barang dan jasa yang
dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara
(domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil
produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang
beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Artinya, GDP berbeda dengan GNP
tidak diperhitungkan barang dan jasa yang dihasilkan oleh produksi yang
dihasilkan oleh penduduk negara bersangkutan yang berada di luar negeri. Namun
GDP memperhitungkan produksi yang dihasilkan oleh orang asing yang berada di
negara tempat ia tinggal. Barang dan jasa yang dihasilkan oleh orang asing akan
dikembalikan ke negara asalnya dan transaksinya dinamakan pembayaran luar
negeri. Jadi jelaslah bahwa antara PDB dan PNB berbeda.
Maka munculah rumus yang telah durumuskan
di bagian pertama, yaitu:
GNP
= GDP + Pendapatan factor netto terhadap luar negeri
Pendapatan factor netto terhadap
luar negeri dapat dirumuskan sebagai berikut:
Pendapatanfaktor netto terhadap luar negeri
|
Nilai produksi warga Negara sendiri di luar negeri
|
Nilai produksi warga Negara asing di dalam negeri
|
Sekarang, kita akan membuktikan
dengan menggunakan rumus diatas, hasilnya akan sama dengan cara sebelumnya.
GNP
Indonesia = GDP + Pendapatan Faktor Neto terhadap
luar negeri
= 48 + (2-8)
= 48 – 6 = 42
Barang-barang yang dihasilkan
termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah
yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor. Dengan metode ini,
pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan setiap nilai tambah (value
added) proses produksi di dalam masyarakat (warga negara asing dan
penduduk) dari berbagai lapangan usaha suatu negara dalam kurun waktu
satu periode (biasanya satu tahun). Di dalam suatu perekonomian, di
negara-negara maju atau di negara-negara berkembang, barang dan jasa
diproduksikan bukan saja oleh perusahaan milik penduduk negara tersebut,
melainkan oleh penduduk negara lain. Selalu didapati produk nasional diciptakan
oleh faktor-faktor produksi yang berasal dari luar negeri. Perusahaan multinasional
beroperasi di berbagai negara dan membantu menaikan nilai barang dan jasa yang
dihasilkan oleh negara-negara tersebut. Perusahaan multinasional tersebut
menyediakan modal, teknologi, dan tenaga ahli kepada negara tempat perusahaan
itu beroperasi. Dengan demikian, Produk Domestik Bruto atau Gross Domestic
Product (GDP) adalah nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang diprodusikan
oleh faktor-faktor produksi milik warga negara tersebut dan asing.
3.
Produk
Nasional Neto/PNN (Net National Product/NNP)
Produk nasional neto disebut juga
dengan istilah Net National Product/ NNP. Produk nasional neto adalah jumlah
nilai barang dan jasa yang diperoleh dengan cara mengurangi GNP dengan
penyusutan (depresiasi)
NNP = GNP
– Penyusutan
Contoh soal:
Pada tahun 2003 GNP Indonesia atas dasar harga berlaku
2.007.191,1 milliar rupiah dan depresiasi/penyusutan sebesar 104.337,9 milliar
maka:
NNP =
2.007.191,1 − 104.337,9
= 1.902.853,2
milliar
4.
Pendapatan
Nasional Neto/PN ( Net National Income / NNI)
Pendapatan nasional neto/ net
National Income adalah jumlah seluruh pendapatan yang diterima masyarakat
sebagai balas jasa faktor produksi selama satu tahun setelah dikurangi pajak
tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya
dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.
Seperti halnya GNP yang dibagi dalam
empat area aktivitas ekonomi, NNI dibagi menjadi 5 tipe pendapatan sebagai
berikut:
a.
Upah
dan gaji yang dibayarkan kepada pekerja
b.
Pendapatan
yang didapat oleh seorang wiraswasta atau individu, termasuk petani dan pemilik
perusahaan perseorangan.
c.
Pendapatan
dari sewa
d.
Keuntungan
perusahaan
e.
Bunga
dari simpanan dan investasi yang diterima oleh individu
NNI = NNP – Pajak Tidak Lansung
5. Pendapatan Perseorangan/PP (Personal Income/PI)
NNI = NNP – Pajak Tidak Lansung
5. Pendapatan Perseorangan/PP (Personal Income/PI)
Pendapatan perseorangan (Personal
Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam
masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun.
Tidak semua NNI akan sampai ke tangan setiap orang dalam masyarakat. Akan
tetapi NNI harus dikurangi dulu dengan iuran ansuransi, iuran jaminan sosial, laba
ditahan, pajak perseroan, dan ditambah dengan transfer payment. Transfer
payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi
tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu,
contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran,
bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dsb.
PI = NNI + Transfer Payment – (iuran
jaminan social + laba ditahan + pajak perseroan)
6.
Pendapatan
Bebas(PB)/ Disposible Income (DI)
Pendapatan
yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang sudah menjadi
hak mutlak bagi penerimanya atau pendapatan yang sudah siap untuk dimanfaatkan
guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang
disalurkan menjadi investasi (maksudnya dibelanjakan). Disposable income ini
diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak
langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada
pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak
pendapatan.
DI = PI –
Pajak Lansung
Contoh soal:
Pada tahun 2003 GNP Indonesia atas
dasar harga berlaku 2.007.191,1 milliar rupiah, sedangkan depresiasi/penyusutan
sebesar 104.337,9 milliar dan pajak tidak langsung dikurangi subsidi sebesar
85.272,2 milliar maka:
NNI
= 2.007.191,1 − 104.337,9 − 85.272,2
=
1.817.519 milliar
0 komentar:
Posting Komentar