Kamis, 22 Oktober 2015

Komponen Pendapatan Nasional

Skema:
Dalam perhitungan pendapatan nasional, dikenal beberapa komponen. Hasil penghitungannya disebut Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP). Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP) adalah konsep yang mempunyai arti yang bersamaan dengan GDP, tetapi memperkirakan jenis-jenis pendapatan yang sedikit berbeda.
1.                  Produk Nasional Bruto/PNB (Gross National Product/GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai atau jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk/masyarakat suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut. 
Nilai barang dan jasa yang dihitung dalam pendapatan nasional hanyalah barang dan jasa yang diproduksikan  oleh faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara dari negara yang pendapatan nasionalnya dihitung. Karena faktor-faktor produksi yang dimiliki warga negara suatu negara terdapat di negara itu sendiri atau luar negeri, nilai produksi yang diwujudkan oleh faktor-faktor yang digunakan di luar negeri juga dihitung di dalam PNB. Sebaliknya, dalam PNB tidak dihitung produksi yang diwujudkan oleh faktor-faktor produksi milik penduduk atau perusahaan  negara lain yang digunakan di negara tersebut.
Dalam menghitung GNP, para ahli ekonomi mengukur aktivitas ekonomi dalam 4 hal, yaitu sebagai berikut:
a.                   Pengeluaran konsumen
Yang digolongkan dalam kegiatan pengeluaran konsumen adalah barang atau jasa yang dibeli oleh konsumen untuk kegunaan langsung mereka.
b.                  Pengeluaran produsen atau bisnis
Para produsen dalam bisnisnya melakukan berbagai aktivitas ekonomi dengan menggunakan berbagai peralatan, mesin-mesin, bangunan-bangunan, dan sebagainya yang digunakan untuk memproduksi barang.
c.                   Pengeluaran pemerintah
Untuk menggerakkan kegiatan ekonomi, pemerintah memproduksi dan membeli berbagai jasa dan barang.
d.                  Pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa ekspor (ekspor neto)
Ekspor neto merupakan selisih antara ekspor dan impor. Angka ini bisa positif bisa negatif, tergantung apakah suatu negara lebih banyak mengekspor daripada mengimpor ataukah sebaliknya.
Komponen-komponen yang termasuk pendapatan nasional menurut metode pengeluaran adalah sebagai berikut :
1.                  Rumah tangga dengan jenis pengeluaran Konsumsi ( Consumption/ C )
2.                  Perusahaan dengan jenis pengeluaran Investasi ( Investment/ I )
3.                  Pemerintah dengan jenis pengeluaran, Pengeluaran Pemerintah ( Government Expenditure/ G )
4.                  Masyarakat luar negeri dengan jenis pengeluaran Ekspor – Impor  (Export – Import/ X-M)
Dengan Y sebagai Produk Nasional Bruto, maka maka didapat rumus sebagai berikut :
GNP = GDP - Produk Netto terhadap luar negeri
Y = C + I + G + (X – M)
*) Jika PNB (GNP) tersebut dibagi jumlah penduduk, akan menghasilkan pendapatan per kapita.          
Contoh Soal:
Hardi warga negara Indonesia, bekerja di Indonesia dengan pendapatan Rp2.000.000,00 Paul warga negara asing tinggal dan bekerja di Indonesia, pendapatan Rp3.000.000,00 Ali warga negara Indonesia tinggal dan bekerja di luar negeri dengan pendapatan Rp1.000.000,00.

Jawab:
PDB (GDP) = pendapatan Hardi + pendapatan Paul = Rp2.000.000,00 + Rp3.000.000,00 = Rp5.000.000,00.
Penghasilan Neto = pendapatan Ali − pendapatan Paul = Rp1.000.000,00  − Rp3.000.000,00 = -Rp2.000.000,00,
dengan menerapkan rumus di atas dapat kita ketahui PNB adalah:
PNB (GNP)   = PDB + Penghasilan Neto
          = Rp5.000.000,00 + (- Rp2.000.000,00)
                      = Rp3.000.000,00
2.                  Produk Domestik Bruto/PDB (Gross Domestic Product/GDP)
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Artinya, GDP berbeda dengan GNP tidak diperhitungkan barang dan jasa yang dihasilkan oleh produksi yang dihasilkan oleh penduduk negara bersangkutan yang berada di luar negeri. Namun GDP memperhitungkan produksi yang dihasilkan oleh orang asing yang berada di negara tempat ia tinggal. Barang dan jasa yang dihasilkan oleh orang asing akan dikembalikan ke negara asalnya dan transaksinya dinamakan pembayaran luar negeri. Jadi jelaslah bahwa antara PDB dan PNB berbeda.
Maka munculah rumus yang telah durumuskan di bagian pertama, yaitu:
GNP = GDP + Pendapatan factor netto terhadap luar negeri
Pendapatan factor netto terhadap luar negeri dapat dirumuskan sebagai berikut:








Pendapatanfaktor netto terhadap luar negeri


Nilai produksi warga Negara sendiri di luar negeri


Nilai produksi warga Negara asing di dalam negeri

 
Sekarang, kita akan membuktikan dengan menggunakan rumus diatas, hasilnya akan sama dengan cara sebelumnya.
GNP Indonesia      = GDP + Pendapatan Faktor Neto terhadap luar negeri
                                = 48 + (2-8)
                                = 48 – 6  = 42
Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor. Dengan metode ini, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan setiap nilai tambah (value added) proses produksi di dalam masyarakat (warga negara asing dan penduduk)  dari berbagai lapangan usaha suatu negara dalam kurun waktu satu periode (biasanya satu tahun). Di dalam suatu perekonomian, di negara-negara maju atau di negara-negara berkembang, barang dan jasa diproduksikan bukan saja oleh perusahaan milik penduduk negara tersebut, melainkan oleh penduduk negara lain. Selalu didapati produk nasional diciptakan oleh faktor-faktor produksi yang berasal dari luar negeri. Perusahaan multinasional beroperasi di berbagai negara dan membantu menaikan nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh negara-negara tersebut. Perusahaan multinasional tersebut menyediakan modal, teknologi, dan tenaga ahli kepada negara tempat perusahaan itu beroperasi. Dengan demikian, Produk Domestik Bruto atau Gross Domestic Product (GDP) adalah nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang diprodusikan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara tersebut dan asing.
3.                  Produk Nasional Neto/PNN (Net National Product/NNP)
Produk nasional neto disebut juga dengan istilah Net National Product/ NNP. Produk nasional neto adalah jumlah nilai barang dan jasa yang diperoleh dengan cara mengurangi GNP dengan penyusutan (depresiasi)
NNP = GNP – Penyusutan
Contoh soal:
Pada tahun 2003 GNP Indonesia atas dasar harga berlaku 2.007.191,1 milliar rupiah dan depresiasi/penyusutan sebesar 104.337,9 milliar maka:
NNP       =  2.007.191,1  − 104.337,9
   =  1.902.853,2 milliar
4.                  Pendapatan Nasional Neto/PN ( Net National Income / NNI)
Pendapatan nasional neto/ net National Income adalah jumlah seluruh pendapatan yang diterima masyarakat sebagai balas jasa faktor produksi selama satu tahun setelah dikurangi pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.
Seperti halnya GNP yang dibagi dalam empat area aktivitas ekonomi, NNI dibagi menjadi 5 tipe pendapatan sebagai berikut:
a.                  Upah dan gaji yang dibayarkan kepada pekerja
b.                  Pendapatan yang didapat oleh seorang wiraswasta atau individu, termasuk petani dan pemilik perusahaan perseorangan.
c.                  Pendapatan dari sewa
d.                 Keuntungan perusahaan
e.                  Bunga dari simpanan dan investasi yang diterima oleh individu

NNI = NNP – Pajak Tidak Lansung

5.                  Pendapatan Perseorangan/PP (Personal Income/PI)
Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Tidak semua NNI akan sampai ke tangan setiap orang dalam masyarakat. Akan tetapi NNI harus dikurangi dulu dengan iuran ansuransi, iuran jaminan sosial, laba ditahan, pajak perseroan, dan ditambah dengan transfer payment. Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dsb. 
PI = NNI + Transfer Payment – (iuran jaminan social + laba ditahan + pajak perseroan)
6.                  Pendapatan Bebas(PB)/ Disposible Income (DI) 
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang sudah menjadi hak mutlak bagi penerimanya atau pendapatan yang sudah siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi (maksudnya dibelanjakan). Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.
DI = PI – Pajak Lansung
Contoh soal:
Pada tahun 2003 GNP Indonesia atas dasar harga berlaku 2.007.191,1 milliar rupiah, sedangkan depresiasi/penyusutan sebesar 104.337,9 milliar dan pajak tidak langsung dikurangi subsidi sebesar 85.272,2 milliar maka:
NNI        =  2.007.191,1  − 104.337,9  − 85.272,2
               =  1.817.519 milliar

0 komentar:

Posting Komentar