Senin, 03 Agustus 2015

Peran Pemerintah Di Bidang Ekonomi (3)

Pengertian dari Ekonomi Makro bisa disimpulkan bahwa Ekonomi makro merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan.

Dengan demikian hubungan kausal yang dipelajari dalam ekonomi makro, pada intinya adalah hubungan antar variabel ekonomi agregatif (secara keseluruhan), seperti tingkat pendapatan nasional, tingkat kesempatan kerja, pengeluaran konsumsi rumah tangga, saving (tabungan), investasi nasional, tingkat bunga, jumlah uang yang beredar, neraca pembayaran, stok kapital nasional, utang pemerintah, dan sebagainya.

Bentuk-bentuk kebijakan ekonomi yang akan dilakukan oleh negara sangat tergantung pada tujuan-tujuan yang ingin dicapainya.

Berikut penjelasannya.

1.             Tujuan-tujuan Kebijakan Ekonomi Makro
Setiap kebijakan ekonomi bertujuan untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi. Tujuan-tujuan kebijakan ekonomi makro dapat dibedakan kepada empat aspek berikut:
a.              Menstabilkan kegiatan ekonomi / price level stability.
b.             Mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh tanpa inflasi / high employment level.
Beberapa hal yang perlu dijelaskan berkaitan dengan kesempatan kerja adalah peran pemerintah dalam perluasan kesempatan kerja, pendekatan demand dan supply of labor dalam perluasan kesempatan kerja, pemberdayaan masyarakat desa dalam upaya perluasan kesempatan kerja, human capital sebagai upaya efektif perluasan kerja, keuangan negara dan kesempatan kerja, kebijakan ketenagakerjaan, serikat kerja, hubungan industrial, sistem ekonomi dan kesempatan kerja.
c.              Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang teguh / long-term economic growth.

Pertumbuhan ekonomi yang ideal adalah:
1)             berlangsung terus menerus,
2)             disertai dengan terciptanya lapangan kerja,
3)             tidak merusak lingkungan,
4)             lebih tinggi daripada laju pertumbuhan penduduk,
5)             disertai dengan distribusi pendapatan yang adil,
6)             kontribusi sektoral yang merata,
7)             tidak meninggalkan sektor pertanian,
8)             (8)kenaikannya riil,
9)             penyumbang terbesar PDB adalah warga domestik, bukan asing.

d.      Kestabilan nilai tukar / exchange rate stability. Nilai tukar merupakan nilai uang secara eksternal, yang tinggi rendahnya berdampak pada berbagai aspek ekonomi dan sosial lainnya, misalnya:
(1)          impor dan ekspor,
(2)          APBN dan APBD,
(3)          kesehatan dan pendidikan,
(4)          transportasi,
(5)          industri dalam negeri,
(6)          politik,
(7)          daya beli masyarakat,
(8)          dunia perbankan, 
(9)      sektor pertanian, kelautan, peternakan, sektor properti , dan sebagainya.

0 komentar:

Posting Komentar