Pengertian
dari Ekonomi Makro bisa disimpulkan bahwa Ekonomi makro merupakan bagian dari
ilmu ekonomi yang mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian secara
keseluruhan.
Dengan
demikian hubungan kausal yang dipelajari dalam ekonomi makro, pada intinya
adalah hubungan antar variabel ekonomi agregatif (secara keseluruhan), seperti
tingkat pendapatan nasional, tingkat kesempatan kerja, pengeluaran konsumsi
rumah tangga, saving (tabungan), investasi nasional, tingkat bunga, jumlah uang
yang beredar, neraca pembayaran, stok kapital nasional, utang pemerintah, dan
sebagainya.
Bentuk-bentuk
kebijakan ekonomi yang akan dilakukan oleh negara sangat tergantung pada
tujuan-tujuan yang ingin dicapainya.
Berikut penjelasannya.
Berikut penjelasannya.
1.
Tujuan-tujuan Kebijakan Ekonomi Makro
Setiap kebijakan ekonomi bertujuan untuk
mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi. Tujuan-tujuan kebijakan
ekonomi makro dapat dibedakan kepada empat aspek berikut:
a.
Menstabilkan
kegiatan ekonomi / price level stability.
b.
Mencapai
tingkat penggunaan tenaga kerja penuh tanpa inflasi / high employment level.
Beberapa hal yang perlu dijelaskan
berkaitan dengan kesempatan kerja adalah peran pemerintah dalam perluasan
kesempatan kerja, pendekatan demand dan supply of labor dalam perluasan
kesempatan kerja, pemberdayaan masyarakat desa dalam upaya perluasan kesempatan
kerja, human capital sebagai upaya efektif perluasan kerja, keuangan negara dan
kesempatan kerja, kebijakan ketenagakerjaan, serikat kerja, hubungan
industrial, sistem ekonomi dan kesempatan kerja.
c.
Menciptakan
pertumbuhan ekonomi yang teguh / long-term
economic growth.
Pertumbuhan ekonomi yang ideal adalah:
1)
berlangsung
terus menerus,
2)
disertai
dengan terciptanya lapangan kerja,
3)
tidak
merusak lingkungan,
4)
lebih
tinggi daripada laju pertumbuhan penduduk,
5)
disertai
dengan distribusi pendapatan yang adil,
6)
kontribusi
sektoral yang merata,
7)
tidak
meninggalkan sektor pertanian,
8)
(8)kenaikannya
riil,
9)
penyumbang
terbesar PDB adalah warga domestik, bukan asing.
d. Kestabilan
nilai tukar / exchange rate stability. Nilai tukar merupakan nilai uang secara
eksternal, yang tinggi rendahnya berdampak pada berbagai aspek ekonomi dan
sosial lainnya, misalnya:
(1)
impor
dan ekspor,
(2)
APBN
dan APBD,
(3)
kesehatan
dan pendidikan,
(4)
transportasi,
(5)
industri
dalam negeri,
(6)
politik,
(7)
daya
beli masyarakat,
(8)
dunia
perbankan,
(9) sektor pertanian,
kelautan, peternakan, sektor properti , dan sebagainya.
0 komentar:
Posting Komentar