6. Masalah dan Kesulitan Penerapan
Kebijakan Moneter di Negara Berkembang
Pemerintah (dalam hal ini Bank Sentral)
harus menggunakan kebijakan moneter untuk mempengaruhi pengeluaran swasta dan
masyarakat ke arah yang dinginkan dalam kegiatan ekonomi dan pembangunan secara
keseluruhan. Pada waktu resesi dan tingkat pengangguran tinggi, pemerintah
harus berusaha meningkatkan seluruh pengeluaran masyarakat antara lain dengan
cara meningkatkan penawaran uang dalam masyarakat. Turunnya suku tingkat bunga
menimbulkan gairah investasi yang pada akhirnya meningkatkan permintaan
agregat, dan akhirnya menurunkan tingkat harga dan menaikkan output nasional.
Kebijakan moneter yang dapat dilakukan untuk mecapai tujuan ini adalah
mengurangi tingkat cadangan minimum, menurunkan tingkat bunga dan membeli
surat-surat berharga dari masyarakat.
Pada masa inflasi dan ekonomi yang
memanas, kebijakan moneter dilakukan haruslah berjalan ke arah yang sebaliknya.
Dengan demikian, salah satu tugas dari
kebijakan moneter adalah menyediakan pertambahan penawaran uang yang cukup
sehingga usaha-usaha pembangunan dapat berjalan lancar. Pada masa terjadi
kelebihan permintaan dan inflasi, penawaran uang dalam masyarakat harus
dikurangi. Dinegara-negara berkembang kebijakan ini harus mencakup juga kebijakan
untuk mempengaruhi penawaran uang tunai dalam masyarakat, yaitu dengan berusaha
menarik uang tersebut dari tangan masyarakat, sehingga akan menurunkan tingkat
pengeluarannya. Cara yang dapat ditempuh dengan menarik uang tersebut ke dalam
sistem perbankan, misalnya dengan cara memberikan bunga yang tinggi kepada
nasabah deposito berjangka.
7.
Kebijakan Moneter dalam Pembangunan
Masalah dan cakupan dalam pembahasan
makroekonomi dapat digolongkan atas empat kelompok besar, yaitu pertumbuhan
ekonomi (growth), inflasi (inflation), pengangguran (unemployment) dan necara
pembayaran (balance of payment). Untuk menangani persoalan-persoalan
makroekonomi tersebut, misal ingin meningkatkan atau mengejar pertumbuhan
ekonomi pada suatu tingkat tertentu, secara teoritis dapat didekati dengan dua
cara, yaitu:
1. Demand management. Pendekatan ini
dilakukan pada upaya pengendalian makroekonomi yang bertumpu pada pengelolaan
permintaan agregat atau aggregate demand (AD), artinya demand management adalah
kebijakan pengendalian makroekonomi yang utama. Ada dua kebijakan pokok dengan
pendekatan ini yaitu kebijakan fiskal (fiscal policy) dan kebijakan moneter
(monetary policy).
Kebijakan fiskal biasanya eksekusinya
lambat, karena untuk meng-implementasikannya harus melalui prosedur yang cukup
panjang,misalnya perlu pembahasan (public hearing) dengan Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR). Namun demikian, dari segi efektivitas kebijakan ini lebih ampuh.
Di sisi lain, kebijakan moneter, merupakan kebijakan yang dapat dieksekusi
secara cepat atau dapat dilakukan seketika, karena kebijakan ini dimiliki oleh
otoritas moneter dalam hal ini Bank Indonesia. Namun, seringkali pengaruh
kebijakan tersebut lambat dan tidak selalu seperti yang diharapkan dan biasanya
sifatnya untuk mengatasi masalah dalam jangka pendek atau sesaat saja.
2. Supply Management. Upaya pengendalian
makroekonmi dengan pendekatan ini sampai saat ini masih sulit dilakukan, karena
menyangkut teknologi yang sifatnya jangka panjang. Teori Keynes yang merupakan
demand side dari makroekonomi masih mendominasi kebijakan yang dipegang pada
sebagian besar negara. Apa yang terjadi dengan harga dan output (GNP) hanya
mengikuti apa yang terjadi dengan permintaan agregat. Sehingga
kebijakan-kebijakan makro harus diarahkan bagaimana mempengaruhi permintaan
agregat agar pada tingkat yang sesuai dengan yang diinginkan. Menurut dasar
logika ini, penawaran agregat (aggregat supply) dianggap seolah-olah sebagai
sesuatu yang (paling tidak dalam jangka pendek) tidak dapat dipengaruhi secara
langsung, tetapi hanya secara tidak langsung lewat permintaan agregat. Dari
uraian di atas menunjukkan bahwa pemikiran makro ekonomi Keynes dengan demand
managemant masih mendominasi dalam memecahkan persoalan-persoalan makroekonomi.
0 komentar:
Posting Komentar