4. Strategi Kebijakan Moneter .
Untuk mendapatkan indikator moneter seperti
disyaratkan di atas, pemerintah yang dalam hal ini otoritas moneter, memerlukan
strategi yang tepat dan sesuai dengan kondisi di Indonesia. Secara umum,
strategi moneter yang dapat dipilih antara lain adalah:
1. Startegi
Kebijakan moneter longgar (Easy Monetary Policy) atau Strategi kebijakan
moneter ketat (Tight Monetary Policy).
Kebijakan moneter longgar akan ditempuh
untuk menggiatkan kembali perekonomian yang sedang lesu, dengan cara
mempermudah dan menambah jumlah uang beredar, agar permintaan konsumsi naik.
2. Countercyclical
Monetary Policy atau Accomodative Monetary Policy Countercyclical Monetary
Policy.
Untuk memperlunak konjungtur/naik
turunnya perekonomian, pemerintah perlu secara aktif malakukan intervensi di
pasar uang, yakni dengan melakukan ekspansi moneter disaat perekonomian
menghadapi masa resesi dan melakukan konstraksi moneter saat perekonomian
mengalami boom/laju yang terlalu cepat. Penjelasan ini dapat dilihat pada
gambar berikut:
3. Accomodatice
Monetery Policy
Pendapat kedua mengatakan,
bahwa sebaiknya pemerintah menghindari intervensi untuk memperlunak konjungtur
perekonomian yang terjadi, dan membiarkannya terjadi secara alami. Pendapat ini
didasarkan pada pemikiran:
a. Ekspektasi
masyarakat dapat mengalahkan dampak dari variabel-variabel moneter lainnya.
Dengan kata lain, masyarakat telah mengantisipasi setiap kebijakan yang akan
diterapkan oleh masyarakat.
b. Kebijakan pemerintah tidak dapat
memberi dampak secara langsung dan segera. Sebagai contoh; kebijakan moneter
longgar yang ekspansif yang diterapkan saat ekonomi lesu/resesi, tidak akan
segera kelihatan dampaknya saat itu juga, namun butuh waktu dan itu dapat
terjadi justru ketika perekonomian telah mencapai tahap boom.
0 komentar:
Posting Komentar